Khamis, 23 Jun 2011

Dakwatuna

KETERUSTERANGAN

Kita ingin beerterus terang kepada manusia tentang tujuan kita, mengungkapkan manhaj kita di depan mereka dan menyampaikan seruan kita kepada mereka, tanpa keraguan dan kesamaran. Sehingga lebih terang dari sinar mentari, lebih cerah dari cahaya fajar dan lebih cemerlang dari kecemerlangan siang.

KESUCIAN

Kitai juga ingin agar kaum kita dan seluruh kaum muslimin mengetahui bahawa dakwah kita bersih dan suci. Kebersihannya benar-benar mulia hingga mengatasi cita-cita peribadi, menganggap kecil keuntungan material, meninggalkan hawa nafsu dan kesenangan sementara. Ia terus melaju di jalan yang telah digariskan Allah swt untuk para da’i: “Katakanlah, ‘Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata.’ Maha Suci Allah dan aku tidak termasuk orang-orang yang musyrik.” Surah Yusuf(12:108)
Kita tidak meminta sesuatu imbalan pun dari manusia, tidak mengharapkan harta, tidak menuntut ganjaran, tidak menginginkan popularity dan tidak menagih ucapan terima kasih. Sungguh pahala amal kita hanyalah dari Dzat yang telah menciptakan kita.

KASIH SAYANG

Kita ingin agar umat mengetahui bahawa mereka lebih kita cintai dari diri kita sendiri. Sungguh jiwa-jiwa ini sanggup gugur sebagai penebus bagi kehormatan mereka jika memeng tebusan itu yang diperlukan untuk membayar kejayaan, kemuliaan, agama dan cita-cita mereka jika memang mencukupi.
Tiada yang membawa kita untuk bersikap seperti ini kepada mereka melainkan kerana rasa kasih sayang yang telah mencengkeram hati kita, menguasai perasaan kita, menghilangkan rasa mengantuk dan mengalirkan air mata kita. Sungguh kita benar-benar sedih melihat apa yang menimpa umat ini sementara kita hanya sanggup menyerah kepada kehinaan, redha kepada kerendahan dan pasrah kepada keputusasaan.
Sungguh kita berbuat di jalan Allah untuk kemaslahatan seluruh manusia, lebih banyak dari apa yang kita lakukan untuk kepentingan diri kita. Kita adalah milik umat wahai ikhwah tercinta. Sesaat pun kita tidak akan pernah menjadi musuh umat.

KEUTAMAAN HANYALAH MILIK ALLAH

Kita tidak merasa berjasa dengan sesuatu pun dan tidak pula menganggap diri lebih utama. Kita hanya meyakini firman Allah swt;
“Sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang yang benar.” (al-Hujurat(49:17))
Kita sering berangan-angan andaikan angan-angan itu bermanfaat bahawa hati kita terbuka di hadapan penglihatan dan pendengaran umat ini, sehingga saudara-saudara kita dapat melihat sendiri. Adakah mereka melihat sesuatu dalam hati kita, selain menginginkan kebaikan untuk mereka, rasa kasih terhadap mereka, serta rela mati untuk kemaslahatan mereka?
Apakah mereka menemukan dalam hati kita, selain kepedihan mendalam atas apa yang kita alami?
Namun, cukuplah bagi kita bahawa Allah swt mengetahui itu semua. Hanya Dialah yang menjamin dukungan yang tepat , agar kita selalu benar. Di tangan-Nyalah berada semua kendali dan kunci hati. Siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tiada yang dapat menyesatkannya. Dan, siapa yang disesatkan oleh Allah maka tiada yang dapat menunjukinya. Cukuplah Dia bagi kita. Dialah sebaik-baik tempat bergantung. Bukankah Allah yang mencukupi hamba-Nya?