Isnin, 19 April 2010

Inilah Jalanku.....

Sering kumendengar para Murobbi yang kutemui, mereka tidak pernah lekang mengungkapkan salah satu ayat cinta Allah dalam firmannya yang bermaksud;
“ Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”

Tarbiah telah mengajarkan aku inilah jalan yang mesti kutempuhi demi membuktikan keimananku. Tanda keyakinanku kepada-Nya, dengan aqidah yang aku pegang ini, kenapa aku masih sanggup membiarkan semakin ramai menyekutukan Allah? Jika benar aku yakin bahawa segala ketaatanku adalah untuk-Nya, adakah aku sanggup berpeluk tubuh melihat bertambahnya manusia mengingkari-Nya? Atau sebenarnya, keimananku adalah sebagaimana beriman-Nya orang-orang munafiq? Lebih memalukan, adakah aku sanggup menyaksikan berbondong-bondong manusia mengingkari Allah? Allah ditentang, nabi kita dihina sedemikian rupa, Quran dicaci dan dicerca tanpa penerangan yang nyata dan umat Islam diporak-perandakan dan dipermainkan seperti boneka tetapi dimana sensitivity kita? Bahkan lebih hina lagi, kita umat Islam jugalah yang menyokong golongan ini. Jahilnya umat jahiliah di zaman Nabi, lebih jahil lagi umat kita di akhir zaman ini.

Apa yang perlu kulakukan sekarang? Teruskan main game perang melawan zionis? Menonton bola sampai ke subuh? Banyakkan menonton movie tanpa henti? Ya Allah! Tunjukilah aku, ya Allah! Kemana harus kutuju?

Wahai umat Islam! Cukup-cukuplah berbuat maksiat! Berhentilah berbuat dosa! Bertaubatlah kepada-Nya! Apa yang kaulakukan hari ini akan dipertanyakan pada hari esok. Marilah berbekal dengan taqwa dan bersama-sama kita menyucikan dosa-dosa kita.
Pesanan murobbiku sepanjang ditarbiah, “Tsabatlah antum di jalan ini. Kalau antum yakin antum orang yang beriman, jangan ragu-ragu lagi untuk berjuang. Kalimah Ilahi harus kita tegakkan. Biarpun umat makin jauh dengan Islam, jangan sesekali kita berhenti berdakwah memperbaiki umat. Inilah jalan yang ditempuhi oleh para Rasul. Bahkan ujian yang mereka hadapi lebih hebat berbanding kita ya akhi sesuai dengan tahap keimanan mereka.”

Bila kufikir-fikirkan kembali, aku mesti berdakwah bukan kerana semata-mata simpati pada umat. Tapi lebih dari itu. Aku mengharapkan redha Allah. Bila kita taat pada ibu, ibu sayangkan kita dan ibu redha dengan kita. Bila kita melaksanakan perintah ayah, ayah kasih kepada kita dan redha mendapat anak sebaik kita. Bila kita setia pada orang yang kita cintai, mereka pun lebih mencintai kita bahkan sanggup berbuat segala-galanya hanya untuk kita. Namun pernah tak kita terfikir bila Allah, tuhan yang kita yakini menciptakan kita meredhai ketaatan kita, kepatuhan kita serta kesetiaan kita dan membalas cinta kita, itulah kebahagian hakiki yang tiada bandingnya dari dunia dan seisinya.

Justeru, tiada lagi perlu kuragui untuk terus berada di jalan ini. Jalan yang dipikul oleh kekasih Allah. Firman Allah dalam suruh Yusuf[12:108];
Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku,
aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah
dengan hujjah yang nyata,
Maha Suci Allah,
dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik."